SMART
SYSTEM IRRIGATION BERBASIS INTERNET OF THIINGS DENGAN METODE IRIGASI TETES
Indonesia merupakan negara kepulauan yang
terletak di antara dua Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal
tersebut menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya air laut, baik air laut di
antara pulau-pulau maupun air laut dari kedua samudra tersebut. Hampir seluruh
provinsi di Indonesia memiliki wilayah laut, artinya persebaran sumber daya air
laut tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Air laut banyak dimanfaatkan
dalam kegiatan masyarakat, terutama di sektor perikanan. Selain sumber daya air
berupa air laut, terdapat juga sumber daya air yang terdapat di daratan. Air
yang terdapat di daratan dapat berupa air sungai, air danau, maupun mata air.
Sungai dan danau tersebar di seluruh wilayah Indonesia, meskipun di beberapa
daerah sungai hanya dijumpai dalam ukuran yang kecil. Demikian pula air tanah
juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia, meskipun di beberapa daerah dalam
intensitas yang sedikit dan kualitas yang tidak terlalu baik.
Status sumber daya air di Indonesia secara
umum mempunyai cadangan air yang besar
yaitu 2.530 km3 (peringkat ke-5 dunia), namun penyebarannya tidak
merata: di wilayah barat cukup besar, yaitu sebanyak 82% berada di Pulau
Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Sedangkan Jawa yang penggunaannya tertinggi
hanya memiliki 6,3% atau setara dengan 175,6 Milliar m3/tahun. Keadaan
ini diperburuk dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang tidak merata,
seperti misalnya di Pulau Jawa yang hanya mencakup 7% luas daratan Indonesia,
sekitar 65% penduduk Indonesia bermukim di pulau tersebut. potensinya hanya
4,5% dari potensi air Indonesia,
sehingga ketersediaan air di setiap
daerah tidak sama.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris,
yaitu negara dengan perekonomian bergantung atau ditopang oleh sektor
pertanian. Hal ini kemudian berkaitan dengan penyebaran sumber daya air di
Indonesia.
Ketersediaan air sangat berpengaruh dalam
sektor pertanian, karena dengan air yang cukup
dapat meningkatkan produksi pertanian. Dengan ketidakmerataan sumber
daya air di Indonesia menyebabkan penurunan produksi hasil pertanian. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan inovasi penerapan ICT di bidang
Pertanian. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hal ini dapat di manfaatkan dalam mengatasi
permasalahan di industri pertanian. Salah satu pemanfaatan nya yaitu penerapan
smart system irrigation. Smart system
irrigation ini mengubah waktu dan jadwal penyiraman secara otomatis untuk
memenuhi kebutuhan tanah tertentu. Sistem ini meningkatkan efisiensi penggunaan
air secara signifikan. Sistem irigasi ini digunakan dengan metode tetes. Sistem
irigasi tetes adalah cara pemberian air
dengan meneteskan air melalui pipa secara setempat disekitar tanaman. Cara ini
hanya membasahi sebagian daerah perakaran, tetapi seluruh air yang ditambahkan
dapat diserap cepat pada keadaan kelembapan tanah yang rendah, sehingga sangat
efisien dalam penggunaan air irigasi.
Kesimpulannya, penerapan system irigasi
berbasis IoT ini cocok diterapkan untuk menanggulangi permasalahan berupa
ketidakmerataan sumber daya air di Indonesia serta mengefisiensi penggunaan air
dalam proses pertanian. Hal ini juga sebagai langkah dalam penerapan smart
farming di era revolusi industri 4.0.
0 Komentar